Cute Blue Flying Butterfly

ღ SHaRiNG eVeRYTHiNG aBouT KoReaN ღ

✿ 어서 오세요. 저는 당신이 내 블로그를 좋아 바랍니다. 감사합니 ✿

Seodaemun Prison History Hall, Penjara yang Menjadi Objek Wisata

Di Korea Selatan semua hal bisa menjadi destinasi wisata dan menarik turis domestik serta asing. Kuil, masjid, pantai, taman nasional, hutan kota bahkan sungai. Jika semua sudah dikunjungi, sisakan waktu Anda untuk datang ke Seodaemun Prison History Hall. Kompleks ini memperlihatkan bagaimana suasana penjara saat pendudukan Jepang pada tahun 1901 – 1945.

Penjara yang dibangun oleh Jepang pada tahun 1907 dan selesai pada 21 Oktober 1908 ini awalnya bernama Gyeongseong Gamok. Berganti nama menjadi Seodaemun Gamok pada September 1912 dan berubah lagi menjadi Seodaemun Hyeoungmuso pada 5 Mei 1923. Nama ini berubah lagi menjadi Seoul Hyeoungmuso pada tahun 1945. Enam belas tahun kemudian tepatnya pada 23 Desember 1961, tempat ini menjadi Seoul Gyudoso dan berubah pada 1967 menjadi Seouk Guchiso. Di bulan November di tahun yang sama Seouk Guchiso pindah ke Provinsi Gyoenggi. Pada 1998 hingga sekarang  nama kawasan penjara ini menjadi Seodaemun Prison History Hall. Sejak tahun 1995, beberapa bagian bangunan Seodaemun direnovasi dan difungsikan sebagai situs sejarah nasional untuk menghormati pada pahlawan Korea yang berani mengabdikan hidup mereka melawan Jepang. Dengan dibangunnya museum ini, pemerintah berharap generasi selanjutnya dapat mewarisi semangat mulia para pejuang yang sudah mengorbankan dirinya demi kemerdekaan.  Menurut sejarah Korea modern, tempat ini menjadi saksi kesadisan tentara Jepang yang memenjarakan dan menyiksa pejuang Korea. Banyak diantara merea yang meninggal karena perlakuan brutal penjajah saat itu.

Saat mengunjungi Seodaemun Prison History Museum, Anda akan disuguhi 7 sel tahanan, ruang pameran sejarah, ruang eksekusi, menara pengintai, dan penjara yang terletak di basemen. Di tempat inilah Yu Gwan-su, seorang tokoh sejarah selama perang kemerdekaan meninggal. Lantai satu dinamakan sebagai “A Place of Reverence”. Kita bisa mempelajari penjara ini melalui grafis yang sistematis. Terdapat layar besar yang akan menunjukkan latar belakang didirikannya penjara dan sejarah pada masa itu. Ruang yang kedua adalah “The Material Room” yang menunjukkan kepada kita tentang sejarah Korea. Di lantai dua atau yang disebut sebagai “A Place of History” kita bisa mengunjungi beberapa ruangan yakni National Resistence Room, Prison History Room dan In Prison Life Room. Beberapa ruangan di museum ini mencoba memperlihatkan kembali adegan penyiksaan yang dulu dilakukan tentara Jepang dengan sangat nyata. Tidak itu saja, pengelola museum juga meletakkan patung-patung yang seakan-akan merefleksikan masing-masing pelaku saat itu baik dari pihak penjajah Jepang maupun tahanan yang disiksa.

Perpaduan antara teknologi dan bangunan yang merupakan bangunan asli penjara seakan-akan membuat pengunjung merasakan sendiri kesadisan masa itu. Lihat saja sel-sel sempit yang dibangun untuk melakukan penyiksaan fisik dan psikologi serta menjatuhkan mental para tahanan. Sel-sel itu tanpa dilengkapi listrik dan toilet. Pada masa-masa tertentu, khususnya saat jumlah tahanan meningkat, sel-sel yang seharusnya hanya dihuni 1 orang ini kapasitasnya bertambah menjadi 7 hingga 9 tahanan. Ruang tahanan yang terbatas ini tidak memungkinkan para tahanan untuk berbaring dan tidur di malam hari. Sehingga, pada masa itu para pejuang Korea ini membagi tahanan dalam 1 sel itu untuk bergantian tidur dan terjaga. Tidak itu saja, jumlah makanan juga dikurangi, sehingaa banyak tahanan yang mati kelaparan. Tidak hanya pejuang pria yang merasakan siksaan ini. Di gedung yang terpisah, Anda akan menyaksikan sel-sel bawah tanah yang digunakan untuk memenjarakan aktivis perempuan yang terlibat dalam gerakan kemerdekaan nasional. Sel dengan tinggi kurang dari 1,48 meter tersebut tidak memungkinkan para tahanan wanita berdiri. Ru Gwan-sun, seorang aktivis berusia 18 tahun meninggal di tempat ini karena penyiksaan dan kelaparan.

Konstruksi penjara masih apik dengan desain bangunan luar yang menawan membuat tempat ini menjadi pilihan jika ingin merasakan suasana liburan yang lain daripada biasanya. Jadi, jangan heran jika Anda akan melihat serombongan kakek-kakek warga setempat yang dengan santai membaca koran atau majalah sambil saling bercengkerama di depan penjara bawah tanah yang digunakan untuk tahanan wanita. Nah, tak jauh dari Seodaemun Prison History Hall Anda dapat mengunjungi beberapa titik yang masih berkaitan dengan sejarah Korea yakni Independence Hall, The Patriotic Martyr Monument dan The March 1st Decalaration of Independence Monument.

Bagi Anda yang tertarik dengan sejarah Korea modern bisa mengunjungi museum ini dari jam 09.30 hingga 18.00 di bulan Maret hingga Oktober dan pukul 09.30 sampai 17.00 untuk bulan November – Februari. Tiap wisatawan harus membayar tiket seharga 1.500 won untuk dewasa, 1000 won untuk remaja dan 500 won untuk anak-anak. Untuk mencapai museum yang terletak di Seodaemun-gu, Seoul, Korea Selatan ini Anda bisa naik subway jalur 3 menuju Dongnimmun Station dan turun di  pintu exit nomor 5.

credit :: korea.panduanwisata

No comments :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...